Suara kokokan
ayam jantan membangunkanku,tanpa sadar kulihat jam weker tua milik ibuku sudah
menunjukkan jam setengah lima pagi. Aku
mencoba membuka mataku pelan-pelan. Melangkah
perlahan menuju kamar mandi. Aku
segera mandi dan tak lupa berwudhu. Setelah
memakai mukenah aku langsung pergi bersama ibu dan ayah ke musholla dekat
rumahku. Jalanan terasa becek
setelah diguyur hujan semalaman. Aku
terpaksa mengangkat rok mukenahku, sesampainya di musholla aku dan ibu langsung
menempati shaf terdepan, sembari menunggu orang-orang datang, aku menyempatkan
diri untuk membaca Al-Qur’an sebentar.
Aku membaca surat Al-Waqiah hingga suara iqamat terdengar.
Kami sekeluarga memang hidup dalam kesederhanaan,
ayah hanya sebagai buruh tani, terkadang aku suka membawakan ayah makanan
kesawah bersama ibu, sementara ibu bekerja sebagai penjual keripik singkong dan
keripik pisang. Ibu biasanya berjualan keripik di pasar. Jika ada yang memesan
dalam jumlah banyak, ibu
hanya memilih mengerjakan di rumah. Aku
selalu berusaha membantu ibu. Tak tega rasanya bila
meninggalkan ibu sendirian bekerja, sementara aku hanya bermain.
***